Sistem Koordinasi


.

Apa itu sistem koordinasi?
       Yaitu organ dan sistem organ yang bekerja sama secara efisien.
       Meliputi :  sistem saraf,saraf,hormone

Sistem saraf
Fungsi : mengatur kontraksi otot ,mengatur kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin.

Proses kerja
menerima berjuta-juta rangsangan (dalam maupun luar). Dalam bereaksi terhadap rangsangan memerlukan 3 komponen
       Reseptor : penerima rangsang
       Sistem saraf : menerima, mengolah, dan meneruskan
       Efektor : bereaksi terhadap rangsang.
Neuron
       Unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.
       Tidak mengalami pembelahan ,tidak dapat digantikan jika sudah mati.
Struktur Neuron
       Badan sel (soma/perikarion) = mengandung nukleus dan nukleolus yang dikelilingi sitoplasma granuler
       Dendrit ( uluran pendek ) = badan Nissl dan organel
       Akson ( uluran panjang)
Macam-macam Neuron
       Berdasarkan jumlah uluran
       Neuron unipolar = 1 uluran dari badan sel
       Neuron bipolar = 2 uluran ( akson dan dendrit)
       Neuron multipolar = 1 akson dan beberapa dendrit
       Berdasarkan fungsi
       Neuron sensorik/indera= akson pendek,dendrit panjang
       Neuron motorik= dendrit pendek,akson panjang
       Neuron konektor/interneuron=dendrit pendek tetapi banyak,akson ada yang panjang dan pendek
Sinaps
       Sambungan neiuron yang satu dan yang lain.
       Dibedakan menjadi 3 berdasarkan tempatnya:
       Sinaps aksosomatik
       Sinaps aksodendritik
       Sinaps aksoaksonik
Impuls Saraf
       Disebut juga potensial aksi saraf
       Peristiwa perubahan muatan pd membran plasma neuron di sepanjang serabut saraf.
Terjadinya Gerak
-          Gerak biasa ( gerak sadar) Terjadi melalui serangkaian perjalanan impuls. Reseptor →neuron sensorik →pusat saraf→neuron motorik→efektor
Contoh : olahraga,jalan,lari,makan
-          Gerak refleks ( tidak disadari) Melalui perjalanan impuls pendek
Reseptor →neuron sensorik→neuron konektor→neuron motorik→efektor
Contoh : gerak karena terkejut

Sistem saraf manusia
       Sistem saraf pusat.
Terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Fungsinya: mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh.
       Sistem saraf tepi.

Otak

       Terdiri dari 2 belahan (hemisfer):
                - Belahan kiri.
                - Belahan kanan.
       Dibagi menjadi 3 daerah:
                - Otak depan.
                - Otak tengah.
                - Otak belakang.

       Ada 4 bagian:
                                - Dahi (lobus frontalis).
                                - Ubun-ubun (lobus parietalis.
                                - Pelipis (lobus temporalis).
                                - Belakang kepala (lobus oksipetalis).
       Antara bagian dahi dan ubun-ubun dipisahkan oleh celah = fisura rolando.
       Antara bagian dahi dan pelipis dipisahkan oleh = celah silvius.
       Terdapat otak depan yang terdiri dari:
                                - Talamus: penerima dan penerus impuls dari saraf perifer dan meneruskan ke pusat sensorik.
                                - Hipotalamus: pengatur suhu tubuh dan pengatur rasa ngantuk, emosi dan tekanan darah.
                                - Infudibulum: pangkal dari hipofisis (kelenjar endokrin).
       Otak tengah (mesencephalon):
                                - Ukuran kecil, letaknya di depan otak kecil.
                                -Terdapat saraf okulomotoris : berhubungan dengan pusat pergerakan mata
       Otak kecil (cerebelum):
       Bagian terluas kedua dari otak.
      Terdapat  di bagian belakang & bawah rongga tengkorak.
      Fungsi : mengatur gerakan otot & keseimbangan posisi tubuh.
       Otak kecil (cerebelum):
       Bagian terluas kedua dari otak.
      Terdapat  di bagian belakang & bawah rongga tengkorak.
      Fungsi : mengatur gerakan otot & keseimbangan posisi tubuh.

Sumsum tulang belakang
       Lanjutan dari medula oblongata terus ke bawah sampai ke tulang punggung.
       Dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung & cairan cerbrospinal : yang menyerupai cairan yang ada di otak.
       Bagian-bagian pada sumsum tulang belakang.

Sistem saraf tepi (sistem saraf perifer)

       Adalah lanjutan dari neuron yang tugasnya membawa impuls saraf ke dan dari saraf pusat.
       Berdasarkan arah impuls yang dibawanya, dibagi jadi 2:
                - Sistem saraf aferen: membawa impuls saraf dari reseptor ke sistem saraf pusat.
                - Sistem saraf eferen: membawa impuls saraf dari saraf pusat ke efektor.
       Pada manusia terdiri dari 31 pasang saraf spinal (tulang belakang) dan 12 pasang saraf kranial (kepala).

       Berdasarkan fungsinya, dikelompokkan jadi 2:
       Saraf somatik: mengatur gerakan yang disadari, cth: gerakan kepala, badan & anggota gerak.
Saraf otonom: mengatur gerakan yang tidak disadari, cth: gerakan otot polos
       Berdasarkan sifat kerjanya, saraf otonom dibagi jadi 2:
      Saraf simpatetik.
      Saraf parasimpatetik.
      Kedua saraf itu bekerja pada efektor yang sama, tapi pengaruh kerjanya berlawanan, maka keduanya sifatnya antagonis.

       Tubuh yang    dipengaruhi
     Fungsi saraf simpatetik
      Fungsi saraf parasimpatetik
Jantung
       Mempercepat denyut jantung
      Memperlambat denyut jantung
Pupil
        Memperlebar pupil
      Meperkecil pupil
      Pencernaan makanan
     Memperlambat proses pencernaan
    Mempercepat proses pencernaan
      Bronkus
     Memperkecil bronkus
      Memperbesar bronkus
     Arteri
     Memperkecil diameter pembuluh
      Memperbesar diameter pembuluh
       Kantung kemih
     Mengembangkan kantung kemih
      Mengerutkan kantung kemih

Pengaruh obat-obatan & narkoba terhadap sistem saraf

       Narkoba: akronim dari narkotika & obat berbahaya yang berbentuk zat-zat kimia, yang mampu menghilangkan rasa sakit.

Alkohol
       Sebagai obat luar punya efek sebagai desinfektan (membunuh kuman).
       Namun banyak orang beranggapan itu sebagai stimulan (zat yang dapat menimbulkan rasa senang).
       Padahal alkohol bersifat adiksi fisiologis (menyebabkan kecanduan, akan timbul depresi, gelisah & ketakutan).
       Tanda-tandanya: pandangan mata kabur, hilang kendali pada otot gerak & mulut, denyut jantung & frekuensi pernapasan lambat.

Obat-obatan terlarang

       Dibagi menjadi 4 golongan:
      Sedatif: berefek sebagai obat penenang, karna dapat menurunkan aktivitas otak.
      Stimulan: zat kimia yang punya efek meningkatkan kerja otak, sehingga menimbulkan rasa tidak mengantuk & tubuh dalam kondisi prima.
      Halusinogen: menimbulkan halusinasi. Cth: Ganja, Mariyuana, ektasi, sabu-sabu.
      Penahan rasa nyeri (painkiler): dapat menekan bagian otak yang mengatur pusat rasa sakit. cth: opium/candu, morfin, kokain.
       Efeknya:
-          Hilangnyakoordinasi tubuh akibat kekurangan dopamin.
-          hilangnya kendali otot gerak dan denyut jantung melemah.
-          Kerusakan pada alat respirasi, terganggunya sistem peredaran darah,dll
-          hilangnya nafsu makan
-          Kerusakan dan pengerasan sel hati

GANGGUAN PADA SISTEM SARAF MANUSIA
-          Epilepsi -> kelainan pada neuron di otak.
-          Neuritis -> iritasi pada neuron yang disebabkan infeksi, dll
-          Alzheimer -> umumnya menyerang orang orang diatas 65 tahun.

SISTEM SARAF VERTEBRATA
-          Ikan -> sistem saraf pada ikan terdiri dari otak. otak besar, tengah dan kecil dan sumsum lanjutan.
-          Amfibi -> sistem saraf pada amfibi juga terdiri dari otak.
-          Burung -> sistem saraf pada amfibi berupa otak dan sumsum tulang belakang.

SISTEM SARAF INVERTEBRATA

-          Cacing pipih -> (Planaria) memiliki sistem saraf yang terdiri dari 2 ganglia yang terletak di daerah kepala.
-          Cacing tanah ->  dinamakan sistem saraf tangga tali.
-          Serangga -> misalkan belalang merupakan sistem saraf tangga tali yang terdiri dari serabut saraf yang memanjang di bagian bawah tubuhnya.



SISTEM INDERA

-Manusia
                                1. Indera Pembau : Hidung
                                                •Kelainan pada indera pembau :              =Penyumbatan akibat pilek
                                =Sel rambut rusak akibat infeksi kronis,               =Gangguan pada saraf olfaktori, bulbus olfaktorius, dan traktus olfaktorius.

2. Indera Pengecap : Lidah
                                                •terbagi menjadi 3 jenis :           
                                                                Papila Filiformis
                                                                Papila Fungiformis
                                                                Papila Sirkumvalata

3. Indera Penglihatan : mata

                                                -alat tambahan mata      :
                                                                : Alis mata
                                                                : Kelopak Mata
                                                                : Bulu mata
                                                                : Aparatus lakrimalis
                                                                : Otot bola mata
                               
Kelainan pada mata

       Mata miopi
-          Adalah mata dengan lensa terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang
-          Tidak dapat melihat jauh dengan jelas
-          Dapat diatasi dengan lensa cekung
       Mata hipermetropi
-          Adalah mata dengan lensa yang terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek.
-          Tidak dapat melihat dekat dengan jelas
-          Dapat diatasi dengan lensa cembung.
       Mata astigmatis
-          Adalah mata dengan lengkungan permukaan kornea atau lensa yang tidak rata
-          Jika melihat kotak, vertikal terlihat kabur sedangkan horizontal terlihat jelas
-          Dapat diatasi dengan lensa silindris
       Mata presbiopi
-          Adalah suatu keadaan dimana lensa kehilangan elastisitasnya
-          Tidak dapat melihat dekap dengan baik
-          Dapat diatasi dengan lensa cembung


Struktur telinga

       Telinga luar
-          Terdiri dari daun telinga, saluran telinga luar, dan membran timpani
       Telinga tengah (rongga timpani)
-          Berupa rongga kecil yang berisi udara
-          Terdapat tiga tulang : tulang martil, landasan dan tulang sanggurdi
-          Ketiga tulang tersebut  saling berhubungan melalui sendi yang bergerak bebas
       Telinga dalam
-          Terdiri dari labirin osea dan membranasea
-          Labirin osea terdiri dari kanalis semisirkularis,vestibula dan koklea
-          Kanalis semisirkularis dan vestibula mengandung reseptor keseimbangan tubuh
-          Koklea mengandung reseptor pendengaran

Gangguan pada indera pendengaran (Tuli)

       Tuli konduktif
-          Tuli yang disebabkan karena gangguan transmisi suara ke dalam koklea
-          Kerusakan  tulang pendengaran
-          Kotoran yang menumpuk di saluran telinga luar
-          Peradangan telinga tengah
       Tuli saraf
- Terjadi bila ada kerusakan kortex otak bagian pendengaran

Indera peraba (kulit)

-          terdiri dari dermis dan epidermis
-          Dermis adalah lapisan bawah epidermis yang letak sel-selnya agak berjauhan
-          Epidermis adalah lapisan sel yang sangat rapat
-          Pada kulit terdapat reseptor
       Tipe reseptor
-          Nyeri (terdapat di seluruh jaringan tubuh)
-          Panas dan dingin (berupa ujung saraf)
-          Sentuhan (terletak di dekat permukaan kulit)
-          Tekanan (terletak di bagian kulit yang agak dalam)
       Bibir, ujung jari, ujung lidah dan alat kelamin memiliki banyak reseptor dengan serabut saraf sensorik
       Sedangkan punggung merupakan daerah yang miskin reseptor

Indera Ikan (Vertebrata)

       Gurat sisi = mengetahui perubahan tekanan air
       Mata = melihat dengan mengubah kedudukan
       Alat pendengaran = di telinga bagian dalam yang memiliki alat keseimbangan dan alat menerima getaran suara
Alat Pembau = peka

Indera Amfibi

       Mata = Memiliki selaput tidur (membran niktitans) yang berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan di air dan menjaga kelembapan di darat

Indera Reptil
       Alat Pembau = tajam dan lebih efektif dari indera penglihatan

Indera Burung
       Indera penghilatan = sangat baik sehingga dapat melihat mangsa dari jauh
       Keseimbangan = berkembang sangat baik

Sistem Invertebrata

       Indera cacing pipih : sepasang bintik mata pada bagian anterior tubuh yg fungsinya peka terhadap cahaya.
       Indera cacing tanah: sel yang peka terhadap cahaya,suhu,zat kimia,sentuhan
       Indera serangga :mata tunggal,majemuk

Sistem Hormon


Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin/ kelenjar buntu (karena)hormon tidak di salurkan melalui saluran khusus, tapi langsung masuk dalam darah)

Fungsi : Mengatur aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan
Ciri-ciri hormon:
1.     Diproduksi dan disekresikan dalam jumlah sedikit oleh kelenjar endokrin
2.       Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan tertentu
3.       Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus
4.      Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim tertentu
5.       Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap 1 sel target
Hubungan Saraf dengan hormon
Saraf adalah sistem yang mengatur kerja hormon.
Yang mengatur kerjasama antara kedua system ini adalah hipotalamus / kendali saraf endokrin (neuroendocrine control)

Tabel Kelenjar, Hormon dan fungsinya

  
      KELENJAR
      BAGIAN
      HORMON
     FUNGSI
        Kelenjar hipofisis  (Pituitari)
          Hipofisis lobus anterior
       Hormon Somatotropin (STH)
        Merangsang  sintesis protein dan metabolisme lemak
       Growth Hormon (GH)
        Merangsang pertumbuhan tulang (tl. Pipa) dan otot
         Hormon Tirotropin (TSH)
         Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok dan merangsang sekresi tiroksin
        Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
        Mengotrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mengsekresikan glukotiroid
           Prolaktin (PRL) / Lactogenic Hormone (LTH)
        Memelihara korpus luteum (klnjar endokrin sementara pada ovarium u/ produksi progesteron dan ASI
         Follicle Stimulating Hormone (FSH)
          Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon estrogen
        Luteinizing Hormone (LH)
         Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon progesteron
        FSH
        Merangsang terjadinya spermatogenesis
        Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
        Merangsang sel2 interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen
        Hipofisis pars Intermedia
        Melanocyte Stimulating Hormone (MSH)
     Meningkatkan pigmentasi kulit
          Hipofisis lobus posterior
        Oksitosin
       Merangsang otot polos yang terdapat di uterus dan sel yang menyelubungi saluran kelenjar susu
       Vasopresin / Antidiuretik (ADH)
      Proses reabsorbsi urin pda tubulus distal
        Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
_
       Tiroksin (T4)
        Meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh
       Triyodotironin (T3)
      Sel C
       Kalsitonin
        Memacu pengendapan kalsium dalam tulang
         Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok)

       Parathormon
       Mengatur konsentrasi ion kalsium, dalam cairan ekstravaskuler (cara : absorbsi dri usus, ekskresi o/ ginjal dan pelepasan dri tulang)
        Kelenjar Suprarenalis (Adrenal / Anak Ginjal)
        Korteks
        Mineralokortikoid
       Membantu metabolisme garam natrium dan kalium shg mnjaga keseimbangan hormon seks
        Glukokortiroid
       Membantu metabolisme karbohidrat
        Medula
       Adrealin
       Meningkatnya denyut jantung, kecepatan pernafasan dan tekanan darah. + Insulin : merubah glikoden menjadi glukosa
        Noradrenalin
      Menurunkan tekanan darah dan denyut jantung
        Kelenjar Pankreas

          Insulin
      Merubah glukosa menjadi glikogen
         Glukagon
      Merubah glikogen menjadi glukosa
       Ovarium
       Folikel de Graaf (+ FSH)
        Estrogen
       Menimbulkan dan mempertahankan tanda2 kelamin sekunder pda wanita (perkembangan pinggul dan payudara, kulit jadi halus)
       Korpus Luteum (+ LH)
        Progesteron
         Mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi
       Testis

         Testosteron
        Merangsang pematangan sperma dan membentuk tanda2 kelamin sekunder pda pria (tumbuh kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara)
       Plasenta

       Gonadotropin Korion
        Meningkatkan pertumbuhan korpus luteum dan sekresi esterogen dan progesteron o/ korpus luteum
         Esterogen
        Meningkatkan organ kelamin ibu dan jarigan janin
        Progesteron
       Meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin
       Somatotropin
        Meningkatan pertumbuhan jaringan janin dan membantu perkembangan payudara ibu
·         Hormon pada hewan
1.       Vertebrata
à Hampir sama dengan hormone manusia
à Katak : Kelenjar epifisis dan hipofisis menghasilkan hormone yang mengendalikan perubahan warna kulit
2.       Invertebrata
à Hormon Otak : - sekresi hormon ekdison
 -  Sekresi hormon juvenil
àHormon Ekdison : Pergantian kulit (eksidisi)
àHormon Juvenil : Menghambat metamorphosis
Ø  Feromon : Menarik lawan jenis

9 Responses to “Sistem Koordinasi”

  1. Anonim says:

    Pada bab ini terdapat system saraf, indera, dan juga sistemhormon.Pada system saraf banyak sekali hafalan yang harus kita ketahui karena itu sangat penting.Pada indera juga memiliki banyak informasi seperti apa saja indera yang terdapat pada manusia. Dan kita juga belajar mengani hormon-hormon yang dihasilkan oleh organ tubuh kita dan berbagai fungsinya. Menurut saya bab ini adalah bab yang menarik karena kita diajarkan tentang saraf-saraf yang ada pada tubuh kita, bagaimana terjadinya gerak, indera apa saja yang ada pada kita, hormone dalam tubuh kita.

    Evelyn Anabela

  2. Anonim says:

    Setelah saya mempelajari materi sistem koordinasi, saya menjadi tau bahwa sistem ini memuat 3 sistem, yaitu sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indera. pada bab ini saya mempelajari bagaimana proses cara kerja sistem koordinasi tubuh. pada materi sistem saraf, saya mempelajari jenis-jenis sistem saraf pada hewan dan manusia. sedangkan pada materi sistem hormon saya mempelajari apa saja hormon yang digunakan dalam tubuh manusia, beserta fungsinya. sedangkan pada bab sistem indera, saya mendapatkan ilmu tentang alat-alat indera yang terdapat dalam tubuh manusia.

    Nerissa G. Arviana

  3. Anonim says:

    Dalam bab ini dibahas tentang sistem saraf, hormon dan indra. Dalam bab ini dijelaskan bagaimana proses-proses dalam tubuh manusia saat melakukan pergerakan seluruh tubuh. Dalam pelajaran sistem syaraf dijelaskan bagian-bagian yang membuat manusia dapat merespon suatu rangsangan. Dalam sistem hormon dan indra di jelaskan juga mengenai cara kerja dan funsi dari tiap hormon dan indra.

    Jordy Timothy

  4. Anonim says:

    setelah saya mempelajari tentang sistem koordinasi ini saya lebih mengerti bagaimana otak menerima respon dari sistem saraf menuju otak lalu menuju ke sistem gerak kita. dan juga dijelaskan tentang bagian bagian yang merespon rangsangan baik dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh kita. saya juga lebih mengetahui cara kerja dan fungsi fungsi alat indera kita.

    -steven juanda-

  5. Anonim says:

    Sistem saraf, hormon dan indera ini memberikan kita kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan yang mampu kita terima. Tubuh kita mampu bereaksi terhadap berbagai macam rangsangan dan menghasilkan suatu adaptasi terhadap rangsangan tersebut. Pelajaran bab ini membutuhkan kemampuan mengingat yang baik karena hafalannya banyak :D

    Sepfianus

  6. Anonim says:

    Manusia memiliki system koordinasi, yang bisa dikataka cukup kompleks. Dari saraf sampai dengan bagian-bagian terkecilnya, saya telah pelajari di dalam bab ini. Banyak hal baru tentan gsistem koordinasi yang sebelumnya tidak pernah saya pelajari, menjadi sekarang saya menjadi mengerti. Seperti fungsi dari badan sel, neuron, akson dan sebagainya. Dan juga percabagan dari akson dsb.

    Merissa Arviana

  7. Anonim says:

    Pembelajaran ini cukup berat karena di dalamnya mengandalkan banyak hapalan dan istilah". Materi mengenai sistem koordinasi ini pun sangat banyak. Tapi, hal ini bukanlah kendala, karena dari pembelajaran ini saya mendapatkan banyak sekali informasi mengenai sistem koordinasi, mulai dari pengertian, fungsi, dan apa yang diliputinya untuk menjalankan sistem ini (sistem saraf, sistem indera, sistem hormon), dll. Sangat banyak hal baru yang dapat saya pelajari melalui materi ini. Misalnya gangguan" yang dpt trjdi pada sistem indera, jenis-jenis hormon, fungsi dan struktur neuron (sistem saraf), dsb.

    Gladys P B

  8. Anonim says:

    Dari bab sistem koordinasi ini, saya mempelajari bahwa sistem koordinasi juga sama pentingnya dengan sistem yang lain. Karena, sistem ini dapat membantu manusia untuk melakukan kegiatannya setiap hari, dan dengan informasi di atas, saya dapat mengetahui bahaya-bahaya yang dapat didapatkan oleh manusia jika tidak menghindari obat-obatan. dan dari informasi di atas, saya dapat lebih mengetahui tentang banyak sekali hormon-hormon yang ada di dalam tubuh manusia.

    Elmen

  9. Sistem Koordinasi adalah bab yang menarik untuk dipelajari. Pada bab ini di bahas berbagai macam koordinasi yang dilakukan oleh tubuh kita. Saya jadi mengetahui bagian otak mana yang mengatur penglihatan, hormon apa yang digunakan untuk bertumbuh, bagaimana terjadi gerakkan dan banyak hal lain. Sistem koordinasi merupakan sistem yang sangat kompleks karena melibatkan banyak hal untuk dapat mencapai tujuan tertentu. Uniknya meskipun kompleks, kebanyakan sistem yang ada di sistem koordinasi dapat berjalan dengan sangat cepat. Bab ini juga merupakan bab yang sulit karena melibatkan banyak organ-organ dan enzim.


    Ruth Anggayasti Hasita

Your Reply